KESUKARAN DALAM PENDIDIKAN
I. Keras hati dan keras kepala
Adalah sifat anak yang sering sangat menyulitkan orang tua dan guru.
Keras hati
Penyebabnya :
1. Karena pembawaaan anak
2. Karena keadaan yang terganggu
3. Karena perkembangan rohani anak
4. Karena kesalahan dalam penddikan
Usaha pendidikan mengatasinya :
1. Mempermudah anak-anak berlaku patuh dengan jalan membiasakan anak berlaku tertib dan teratur
2. Perintah dan larangan diberikan dengan lemah lembut dan dapat membesarkan hati merekan
3. Pendidik ingat dengan keadaan jasmani dan rohani anak pada waktu itu
4. Jangan memanjakan anak, bertindaklah tegas pada anak
5. Dalam menghadapi anak yang keras hati pendidik harus tenang dan sabar
6. Pada anak kecil dapat juga berhasil dengan cara membelokkan perhatiannya
7. Sering dengan usaha “tidak begitu mengacuhkan”
8. Bagi anak-anak yang sudah agak besar dapat dengan cara memberikan nasehat
Keras kepala
Penyebabya :
1. Karena terlalau dimanjakan
2. Disebabkan iri hati terhadap adiknya yang baru lahir
3. Disebabkan tindakan pendidik sendiri
4. Tindakan keras dan kasar tidak menaruh kasih sayang juga dapat menyebabkan keras kepala
5. Perasaan takut dan perasaan harga diri kurang
6. Tidak dapat memecahkan soal yang sulit dalam pelajaran yang diterima di sekolah atau permainannnya
7. Ada kalanya keras kepala semu ( pura-pura )
Usaha pendidika mengatasinya :
1. Jangan terlalu memanjakan anak. Didiklah anak agar mandiri
2. Kalau keras kepala karena putus asa, maka besarkanlah hati anak
3. Pendidik ingat akan tabiat anak
4. Jangan memberikan pekerjaan yang terlalu sukar
5. Dengan membelokkan perhatian anak
II. Anak manja
Penyebabnya :
1. Karena ketakutan yang belebihan akan bahaya yang mengancam anak
2. Keinginan yang tidak disadari dengan memudahkan kehidupan anak
3. Karena orang tua segan bersusah-susah
4. Karen kebodohan orang tua
Akibatnya :
1. Akan bersifat mementingkan diri sendiri
2. Kurang mempunya rasa tanggung jawab
3. Memanjakan juga mengakibatkan anak menjadi mempunyai perasaan harga diri kuran
4. Disekolah anak akan selalu mengharapkan perhatian ataua pertolongan dari guru.
Usaha pendidik mengatasinya :
1. Janganlan mengindahkan anak yang manja itu lebih daripada anak yang lain
2. Didiklah mereka ke arah percaya pada kemampuan diri sendiri
3. Besarkan hatinya terhadap usaha yang dilakukannya sendiri
4. Kembangan perasaan sosial anak
5. Yang terpenting adalah menginsafkan perasaan orang tua atas perbuata memanjakan anak adalah keliru dan harus diubah.
III. Perasaan takut anak
Penyebabnya :
1. Sesuata yang aneh yang belum pernah dikenalnya
2. Sesuatu yang dikenal bercampur dengan hal yang masih asing sekali
3. Jika mereka terpisah dari orang yang disayanginya
4. Karena ditimbulkan pengaruh orang lain
5. Kesulitan yang dialami anak sehai-hari
Usaha pendidik mengatasi :
1. Kenalkan anak pada hal yang ditakutinya
2. Bangkitakan kepercayaan diri pada anak
3. Usahakan agar hubungan pendidik dan anak didik selalu erat
4. Pendidik hendaklah bersikap tenang jika menghadapi hal yang membayakan
5. Janganlah menakuti anak-anak dengan berbagai cerita
IV. Dusta anak
1. Dusta semu
Penyebab :
a. Pengamatan anak belum sempurna
b. Daya ingat anak belum sempurna
c. Fantasi yang sangat kuat
Usaha pendidik mengatasi :
a. Tunjukkan pada anak bahwa ia hanya berangan-angan saja
b. Guru agar memimpin anak utnuk mengamati sendiri dengan seksama
c. Pendidik tidak boleh mangatakan “ ah bohong kamu”
2. Dusta sebenarnya
a. Dusta karena takut
b. Dusta sosial atau dusta altruistis
c. Dusta untuk kepentingan diri sendiri atau dusta egoistis
d. Dusta kompensasi
Usaha pendidika mengatasi :
a. Pendidik harus memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya
b. Antara pendidik dan anak didik harus ada sikap saling mempercayai
c. Pendidik tidak boleh bertindak terlalu keras
d. Pendidik harus beriktiar untuk menambah dan memperkokoh keberanian anak dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam kehidupannya
e. Pendidik hendaklah berusaha menginsafkan anak-anak bahwa dusta adalah perbuatan yang tidak baik
KESUKARAN DALAM PENDIDIKAN ( LANJUTAN )
I. Agresi
Berarti penyerangan. Yang menyebabkan agresi adalah bersifat rohaniah ( iri hati, kebebasan sangat dibatasi, perintah dari seseorang yang menjengkelkan )
II. Frustasi
Yang menyebabkan frustasi :
1. Rintangan yang bukan manusia
2. Rintangan yang disebabkan orang lain
3. Pertentangan antara motif positif yang terdapat dalam diri orang lain itu
4. Pertentangan antara motif positf dan negatif yang terdapat dalam diri orang itu
5. Reaksi yang mungkin timbul frustasi
a. Agresi
b. Mengundurkan diri
c. Regresi
d. Fiksasi
e. Represi
f. Gangguan psikosomatis
g. Rasionalisasi
h. Sublimasi
i. Kompensasi
III. Pendidikan dan frustasi
1. Masyarakat dan frustasi
2. Sekolah dan frustasi
3. Sikap pendidik
I. Keras hati dan keras kepala
Adalah sifat anak yang sering sangat menyulitkan orang tua dan guru.
Keras hati
Penyebabnya :
1. Karena pembawaaan anak
2. Karena keadaan yang terganggu
3. Karena perkembangan rohani anak
4. Karena kesalahan dalam penddikan
Usaha pendidikan mengatasinya :
1. Mempermudah anak-anak berlaku patuh dengan jalan membiasakan anak berlaku tertib dan teratur
2. Perintah dan larangan diberikan dengan lemah lembut dan dapat membesarkan hati merekan
3. Pendidik ingat dengan keadaan jasmani dan rohani anak pada waktu itu
4. Jangan memanjakan anak, bertindaklah tegas pada anak
5. Dalam menghadapi anak yang keras hati pendidik harus tenang dan sabar
6. Pada anak kecil dapat juga berhasil dengan cara membelokkan perhatiannya
7. Sering dengan usaha “tidak begitu mengacuhkan”
8. Bagi anak-anak yang sudah agak besar dapat dengan cara memberikan nasehat
Keras kepala
Penyebabya :
1. Karena terlalau dimanjakan
2. Disebabkan iri hati terhadap adiknya yang baru lahir
3. Disebabkan tindakan pendidik sendiri
4. Tindakan keras dan kasar tidak menaruh kasih sayang juga dapat menyebabkan keras kepala
5. Perasaan takut dan perasaan harga diri kurang
6. Tidak dapat memecahkan soal yang sulit dalam pelajaran yang diterima di sekolah atau permainannnya
7. Ada kalanya keras kepala semu ( pura-pura )
Usaha pendidika mengatasinya :
1. Jangan terlalu memanjakan anak. Didiklah anak agar mandiri
2. Kalau keras kepala karena putus asa, maka besarkanlah hati anak
3. Pendidik ingat akan tabiat anak
4. Jangan memberikan pekerjaan yang terlalu sukar
5. Dengan membelokkan perhatian anak
II. Anak manja
Penyebabnya :
1. Karena ketakutan yang belebihan akan bahaya yang mengancam anak
2. Keinginan yang tidak disadari dengan memudahkan kehidupan anak
3. Karena orang tua segan bersusah-susah
4. Karen kebodohan orang tua
Akibatnya :
1. Akan bersifat mementingkan diri sendiri
2. Kurang mempunya rasa tanggung jawab
3. Memanjakan juga mengakibatkan anak menjadi mempunyai perasaan harga diri kuran
4. Disekolah anak akan selalu mengharapkan perhatian ataua pertolongan dari guru.
Usaha pendidik mengatasinya :
1. Janganlan mengindahkan anak yang manja itu lebih daripada anak yang lain
2. Didiklah mereka ke arah percaya pada kemampuan diri sendiri
3. Besarkan hatinya terhadap usaha yang dilakukannya sendiri
4. Kembangan perasaan sosial anak
5. Yang terpenting adalah menginsafkan perasaan orang tua atas perbuata memanjakan anak adalah keliru dan harus diubah.
III. Perasaan takut anak
Penyebabnya :
1. Sesuata yang aneh yang belum pernah dikenalnya
2. Sesuatu yang dikenal bercampur dengan hal yang masih asing sekali
3. Jika mereka terpisah dari orang yang disayanginya
4. Karena ditimbulkan pengaruh orang lain
5. Kesulitan yang dialami anak sehai-hari
Usaha pendidik mengatasi :
1. Kenalkan anak pada hal yang ditakutinya
2. Bangkitakan kepercayaan diri pada anak
3. Usahakan agar hubungan pendidik dan anak didik selalu erat
4. Pendidik hendaklah bersikap tenang jika menghadapi hal yang membayakan
5. Janganlah menakuti anak-anak dengan berbagai cerita
IV. Dusta anak
1. Dusta semu
Penyebab :
a. Pengamatan anak belum sempurna
b. Daya ingat anak belum sempurna
c. Fantasi yang sangat kuat
Usaha pendidik mengatasi :
a. Tunjukkan pada anak bahwa ia hanya berangan-angan saja
b. Guru agar memimpin anak utnuk mengamati sendiri dengan seksama
c. Pendidik tidak boleh mangatakan “ ah bohong kamu”
2. Dusta sebenarnya
a. Dusta karena takut
b. Dusta sosial atau dusta altruistis
c. Dusta untuk kepentingan diri sendiri atau dusta egoistis
d. Dusta kompensasi
Usaha pendidika mengatasi :
a. Pendidik harus memberikan contoh yang baik bagi anak didiknya
b. Antara pendidik dan anak didik harus ada sikap saling mempercayai
c. Pendidik tidak boleh bertindak terlalu keras
d. Pendidik harus beriktiar untuk menambah dan memperkokoh keberanian anak dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam kehidupannya
e. Pendidik hendaklah berusaha menginsafkan anak-anak bahwa dusta adalah perbuatan yang tidak baik
KESUKARAN DALAM PENDIDIKAN ( LANJUTAN )
I. Agresi
Berarti penyerangan. Yang menyebabkan agresi adalah bersifat rohaniah ( iri hati, kebebasan sangat dibatasi, perintah dari seseorang yang menjengkelkan )
II. Frustasi
Yang menyebabkan frustasi :
1. Rintangan yang bukan manusia
2. Rintangan yang disebabkan orang lain
3. Pertentangan antara motif positif yang terdapat dalam diri orang lain itu
4. Pertentangan antara motif positf dan negatif yang terdapat dalam diri orang itu
5. Reaksi yang mungkin timbul frustasi
a. Agresi
b. Mengundurkan diri
c. Regresi
d. Fiksasi
e. Represi
f. Gangguan psikosomatis
g. Rasionalisasi
h. Sublimasi
i. Kompensasi
III. Pendidikan dan frustasi
1. Masyarakat dan frustasi
2. Sekolah dan frustasi
3. Sikap pendidik
Komentar
Posting Komentar