RESUME
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dengan judul
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Oleh : kelompok 1
1. Jerry
2. Desmiati
3. Dian purnama sari
Dosen pembimbing : Drs. Ilpi zukdi M,pd
PGSD AISYIYAH “ PLUS “ SUMBAR
2010/2011
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
A. Definisi psikologi, pendidikan dan pengajaran
1. Definisi psikologi
Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Definisi pendidikan
Sebelum lebih jauh membahas tentang seluk beluk pendidikan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai batasan atau definisi pendidikan.Dengan pemahaman yang utuh, kita akan lebih mudah memasuki pembahasan-pembahasan yang lebih dalam tentang pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232), pendidikan berasal dari kata “didik’, lalu diberikan awalan kata “me” sehinggan menjadi “mendidik” yang artinya memelihara dan memberi latihan. dalam memeliahara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran.
Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10)
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan
Tardif (Syah, 1997 / hal. 10)
Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan)
Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction)
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Dari beberapa definisi pendidikan di atas, pada dasarnya pengertian pendidikan yang dikemukakan memiliki kesamaan yaitu usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung terus-menerus, dan menuju kedewasaan
3. Definisi psikologi pendidikan
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
B. Arti penting psikologi pendidikan
Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap
pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan
formal, seperti pengembangan kurikulum,
Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan layanan Bimbingan dan Konseling
merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya membutuhkan
psikologi.
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya
melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik, pendidik, adminsitrator,
masyarakat dan orang tua peserta didik.
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif
dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut
seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan
perilakunya secara efektif.
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para
peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku
dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,--terutama
perilaku peserta didik dengan segala aspeknya--, sehingga dapat menjalankan
tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan
kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan, dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya
diharapkan dapat : (a) merumuskan tujuan pembelajaran, (b) memilih strategi
atau metode pembelajaran, (c) memilih alat bantu dan media pembelajaran yang
tepat, (d) memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta
didiknya, (e) memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik, (f)
menciptakan iklim belajar yang kondusif, (g) berinteraksi secara bijak dengan
peserta didiknya, (h) menilai hasil pembelajaran, dan (i) dapat
mengadministrasikan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Selain itu, dengan memahami Psikologi
Pendidikan para guru juga dapat memahami dan mengembangkan diri-pribadinya
untuk menjadi seorang guru yang efektif dan patut diteladani. Penguasaan guru tentang psikologi
pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni
kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar
mengajar peserta didik.
Sumber Bacaan
Abin Syamsuddin
Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung
: PT Rosda Karya Remaja.
Gendler,
Margaret E..1992. Learning &
Instruction; Theory Into Practice. New York: McMillan
Publishing.
Moh. Surya. 1997. Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung
PPB - IKIP Bandung.
Muhibbin Syah.
2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata.
2005. Landasan Psikologi Proses
Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
W. Gulo. 2005. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta
: Grasindo
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dengan judul
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Oleh : kelompok 1
1. Jerry
2. Desmiati
3. Dian purnama sari
Dosen pembimbing : Drs. Ilpi zukdi M,pd
PGSD AISYIYAH “ PLUS “ SUMBAR
2010/2011
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
A. Definisi psikologi, pendidikan dan pengajaran
1. Definisi psikologi
Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Definisi pendidikan
Sebelum lebih jauh membahas tentang seluk beluk pendidikan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai batasan atau definisi pendidikan.Dengan pemahaman yang utuh, kita akan lebih mudah memasuki pembahasan-pembahasan yang lebih dalam tentang pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232), pendidikan berasal dari kata “didik’, lalu diberikan awalan kata “me” sehinggan menjadi “mendidik” yang artinya memelihara dan memberi latihan. dalam memeliahara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran.
Menurut McLeod (Syah, 1997 / hal. 10)
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidikan) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan
Tardif (Syah, 1997 / hal. 10)
Secara luas, pendidikan adalah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Secara luas dan representatif, pendidikan ialah .....the total process of developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experience (seluruh tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan)
Menurut Dictionary of Psychology (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan diartikan sebagai ..... the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes etc. Usually the term is applied to formal institution.
Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah, madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara informal dan nonformal disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan institusi-institusi lainnya.
Bahkan menurut definisi di atas, pendidikan juga dapat berlangsung dengan cara mengajar diri sendiri (self-instruction)
Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11)
Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Dari beberapa definisi pendidikan di atas, pada dasarnya pengertian pendidikan yang dikemukakan memiliki kesamaan yaitu usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung terus-menerus, dan menuju kedewasaan
3. Definisi psikologi pendidikan
Arthur S. Reber (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
b. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
d. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
e. Penyenggaraan pendidikan keguruan
Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)
Psikologi pendidikan adalah ...... a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resource to aid you in functioning more effectively in teaching learning process.
Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
Tardif (Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan.
Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)
Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
B. Arti penting psikologi pendidikan
Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap
pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan
formal, seperti pengembangan kurikulum,
Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan layanan Bimbingan dan Konseling
merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya membutuhkan
psikologi.
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya
melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik, pendidik, adminsitrator,
masyarakat dan orang tua peserta didik.
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif
dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut
seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan
perilakunya secara efektif.
Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para
peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku
dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,--terutama
perilaku peserta didik dengan segala aspeknya--, sehingga dapat menjalankan
tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan
kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan, dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya
diharapkan dapat : (a) merumuskan tujuan pembelajaran, (b) memilih strategi
atau metode pembelajaran, (c) memilih alat bantu dan media pembelajaran yang
tepat, (d) memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta
didiknya, (e) memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik, (f)
menciptakan iklim belajar yang kondusif, (g) berinteraksi secara bijak dengan
peserta didiknya, (h) menilai hasil pembelajaran, dan (i) dapat
mengadministrasikan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Selain itu, dengan memahami Psikologi
Pendidikan para guru juga dapat memahami dan mengembangkan diri-pribadinya
untuk menjadi seorang guru yang efektif dan patut diteladani. Penguasaan guru tentang psikologi
pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni
kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah
pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar
mengajar peserta didik.
Sumber Bacaan
Abin Syamsuddin
Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung
: PT Rosda Karya Remaja.
Gendler,
Margaret E..1992. Learning &
Instruction; Theory Into Practice. New York: McMillan
Publishing.
Moh. Surya. 1997. Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung
PPB - IKIP Bandung.
Muhibbin Syah.
2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata.
2005. Landasan Psikologi Proses
Pendidikan. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
W. Gulo. 2005. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta
: Grasindo
Komentar
Posting Komentar